FUNGSI-FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN
(makalah pendidikan)
Di susun untuk memenuhi tugas makalah
Mata Kuliah Teknologi Pendidikan
Pengampu Drs. H. Fatah Syukur NC, M.Ag
Disusun oleh :
Dzan Nurain
073111054
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
FUNGSI-FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha dasar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia[ Piet A. Sahertian, konsep dasar dan teknik supervisi pendidikan,jakarta : Rineka cipta, 2008. hlm 1 ]. Dalam dunia pendidikan, tidak terlepas dengan supervisi yang selalu mengacu kepada kegiatan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini pun sudah tentu berkaitan dengan kegiatan yang lain seperti upaya meningkatkan pribadi guru, menigkatkan profesinya, komunikasi dan bergaul, baik dengan warga sekolah maupun dengan masyarakat, dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Gagasan tentang supervisi selalu berkembang dan bersamaan dengan itu pekerjaan supervisi pun selalu mengalami perubahan. Keterangan tentang fungsi-fungsi supervisi pendidikan berikut semoga dapat membantu kita untuk mengetahui apa sebenarnya fungsi dari supervisi.
PEMBAHASAN
Pengertian
Sebelum kita beranjak keterangan yang lebih jauh lagi,alangkah baiknya kita mengetahui dahulu secara jelas apa definisi dari supervisi itu. Dilihat dari sudut etimologi supervisi berasal dari kata .super dan vision yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis, Supervisi adalah penglihatan dari atas. Pengertian itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat berkedudukan lebih tinggi dari pada yang dilihat[ Subari, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 1994) hlm 1].
Supervisi dapat diartikan sebagai pekerjaan inspeksi, mengawasi dalam pengertian mencari kesalahan dan menemukan kesalahan dengan tujuan untuk diperbaiki. Sedangkan dalam Dictionary of Education Good Carter memberi pengertian bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memipin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran[ Piet A. Sahertian, Op-cit . hlm 17].
Diadakannya sebuah pengawasan (supervisi) oleh pimpinan sekolah atau atasan adalah sebuah tindakan yang semestinya harus dilakukan untuk mengawasi timbulnya situasi-situasi yang menghambat jalannya administrasi pendidikan di sekolah. Karena hambatan itu semakin lama semakin banyak maka ada kemungkinan tujuan tidak tercapai dalam waktu yang telah dierncanakan. Situasi yang menghambat itu dapat barasal dari berbagai pihak[ M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta : Rineke Cipta, 2005. hlm 178]. Hambatan-hambatan itu berasal dari, Pihak guru : kurang adanya semangat kerja, kurang kesediaan bekerja dan berkomunikasi, kurang kecakapan dalam melaksanakan tugas, kurang menguasai metode mengajar, kurang memahami tujuan dan progran kerja, kurang mentaati peraturan ketertiban. Dari pihak murid : kurang kerajinan, ketekunan, kurang mentaati ketertiban, kurang kesadaran pentingnya belajar. Dari pihak prasarana : kurang terpenihi syarat-syarat tentang gedung, halaman, kesehatan, keamanan, kurang tersedianya alat-alat pelajaran, spt. Bangku, kursi, lemari,dsb. Dari pihak kepala sekolah : kurang adanya tanggungjawab pengabdian, kurang kewibawaan, pengetahuan, dsb, terlalu otoriter, terlalu lunak, bersikap masa bodoh, dsb.
Fungsi supervisi pendidikan
Tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu proses kerjasama hanyalah merupakan cita-cita yang masih perlu diwujudkan melalui tindakan-tindakan yang nyata. Begitu juga seorang supervisor dalam merealisasikan program supervisinya memiliki sejumlah tugas dan tanggungjawab yang harus dijalankan secara sistematis.
Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Baik franseth jane, maupun ayer ( dalam Encyclopedia of education Research : Chester Harris, (1958 : 1442 ), mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi ialah membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha pendidikan[ Piet A. Sahertian, Op-cit. hlm 21].
Fungsi utama supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik ( Burton dan Bruckner 1955 :3 ). Menurut W.H. Burton dan Leo. J. Bruckner sebagaimana dikutip oleh Piet A. Sahertian menjelaskan bahwa fungsi utama supervisi adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi hal belajar.[ Piet A. Sahertian, Supervisi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta 2000), Cet. Ke-1. H.23]
Sedangkan Briggs mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru. Dengan kata lain seperti yang diungkapkan Kimball Wiles bahwa fungsi dasar supervisi ialah memperbaiki situasi belajar- mengajar dalam artian yang luas. Ada analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh Swearingen dalam bukunya Supervision of Instruction – Foundation and Dimension (1961). Ia mengemukakakn 8 fungsi supervisi[ Piet A. Sahertian , konsep dasar dan teknik supervisi pendidikan, Op-cit. hlm 21]:
Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.
Memperluas pengalaman guru-guru.
Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
Menganalisis situasi belajar-mengajar.
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf.
Memberi wawasan yang lebih luas dan terinteragsi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
Usaha perbaikan merupakan proses yang kontinyu sesuai dengan perubahan masyarakat. Masyarakat selalu mengalami perubahan. Perubahan masyarakat membawa pula konsekuensi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Suatu penemuan baru mengakibatkan timbulnya dimensi-dimensi dan persepektif baru dalam bidang ilmu penegetahuan.
Makin jauh pembahasan tentang supervisi makin nampak bahwa kunci supervisi bukan hanya membicarakan perbaikan itu sendiri, melainkan supervisi yang diberikan kepada guru-guru, menurut T.H. Briggs juga merupakan alat untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru[ http://www.dhanay.co.cc/2009/10/tugas-dan-fungsi-supervisi-pendidikan.html, 12/03/2010 14.00]. Berikut ini fungsi-fungsi diatas diuraikan secara rinci.
Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
Oleh karena perubahan terus- menerus terjadi, maka kegiatan sekolah juga makin bertambah. Usaha-usaha sekolah makin menyeba. Perlu ada koordinasi yang baik terhadap semua usaha sekolah. Yang dimaksud dengan usaha-usaha sekolah misalnya :
Usaha tiap guru
Ada sejumlah guru yang mengajar bidang studi yang sama dan tiap guru ingin mengemukakan idenya dan menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya kerah peningkatan. Usaha-usaha yang bersifat individu ini perlu dikoordinasi. Itulah fungsi supervisi.
Usaha-usaha sekolah
Dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah termasuk program-program sepanjang tahun ajaran perlu adanya koordinasi yang baik.
Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan
Tiap guru ingin bertumbuh dalam jabatannya. Melalui membaca buku-buku dan gagasan-gagasan baru ingin belajar terus-menerus. Melalui inservice training, extension course, workshop, seminar guru-guru selalu berusaha meningkatkan diri sekaligus merupakan hiburan intelektual (inteletual intertainment). Untuk itu perlu ada koordinasi. Tugas mengkoordinasi ini adalah tugas supervisi.
Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.
Dalam masyarakat demokratis kepemimpinan yang demokratis perlu dikembangkan. Kepemimpinan yang harus dipelajari. Dan itu harus melalui latihan terus-menerus. Dengan melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki keterampilan dalam kepemimpinan di sekolah.
Memperluas pengalaman guru-guru.
Akar dari pengalaman terletak pada sifat dasar manusia. Manusia selalu ingin mencapai kemajuan yang semaksimal mungkin. Seorang yang akan jadi pemimpin, bila ia mau belajar dari pengalaman nyata di lapangan, melalui pengalaman baru ia dapat belajar untuk memperkaya dirinya dengan pengalaman belajar baru.
Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
Usaha-usaha kreatif bersumber pada pandangan tentang manusia. Semua orang percaya pada manusia diciptakan dengan memiliki potensi untuk berkembang dan berkarya. Supervisi bertugas untuk menciptakan suasana yang memungkinkan guru-guru dapat berusaha meningkatkan potensi-potensi kreativitas dalam dirinya. Kemampuan untuk menstimulasi guru-guru agar mereka tidak hanya berdasarkan instruksi atasan, tapi mereka adalah pelaku aktif dalam proses belajar mengajar.
Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya diperlukan penilaian terus menerus. Melalui penelitian dapat di ketahui kelemahan dan kelebihan dari hasil dan proses belajar-mengajar. Penilaian itu harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Menyeluruh berarti penilaian itu menyangkut semuaaspek kegiatan di sekolah. Kontinu dalam arti penilaian berlangsung setiap saat, yaitu pada awal, pertengahan di akhiri dengan melakukan suatu tugas. Mengadakan penilaian secara teratur merupakan suatu fungsi utama dari supervisi pendidikan.
Menganalisis situasi belajar-mengajar.
Supervisi diberikan dengan tujuan tertentu. Tujuannya ialah untuk memperbaiki situasi belajar mengajar. Agar usaha memperbaiki situasi belajar dapat tercapai, maka perlu analisis hasil dan proses pembelajaran. Dalam situasi belajar-mengajar peranan guru-peserta didik memegang peranan penting. Memperoleh data mengenai aktivitas guru dan peserta didik akan memberikan pengalaman dan umpan balikterhadap perbaikan pembelajaran. Yang pada giliran memperbaiki tugas-tugas pembelajaran dan tujuan-tujuan pendidikan. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi perbaikan belajar-mengajar. Fungsi supervisi ialah menganalisis faktor-faktor tersebut. Penganalisaan memberi pengalaman baru dalam menyusun strategi da usaha ke arah perbaikan.
Suatu jabatan akan mengalami pertumbuhan bila selalu ada usaha perbaikan terus-menerus. Perbaikan memberikan pengalaman baru. Pengalaman baru memberi motivasi ke arah usaha peningkatan. Dengan sendirinya tumbuhlah dorongan-dorongan positif ke arah haarpan yang lebih tinggi.
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf.
Setiap guru memiliki potensi dan dorongan untuk berkembang. Kebanyaka potensi-potensi tidak berkembang karena berbagai faktor. Baik faktor objektif maupun faktor subjektif. Supervisi memberi dorongan stimulasi dan membantu guru agar mengembangkan pengetahuan dalam keterampialan hal mengajar. Mengajar itu suatu ilmu pengeyahuan, suatu keterampilana, dan sekaligus suatu kiat (semi). Kemampuan-kemampuan hanya dicapai bila ada latihan, mengulang dan melakukannya dengan sengaja dipelajari.setiap orang selalu mengingikan sesuatu yang baru. Motivasi untuk membarui itu merupakan fungsi dari supervisi pendidikan.
Memberi wawasan yang lebih luas dan terinteragsi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
Untuk mencapai suatu tujuan yang lebih tinggi harus berdasarkan pada tuuan-tujuan sebelumnya. Ada pemenuhan kebutuhan yang harus selaras. Setiap guru pada suatu saat sudah harus mampu mengatur kemampuannya. Mengembangkan kemampuan guru adalah salah satu fungsi supervisi pendidikan[ Piet A. Sahertian , konsep dasar dan teknik supervisi pendidikan, Op-cit. hlm 21-25].
Dalam bukunya “ Administrasi pendidikan” Oteng Sutisna menyebutkan fungsi-fungsi supervisi sebagai penggerak perubahan dalam kemampuan manusia, dan pendidikan sebagai usaha yang ditujukan untuk menghasilkan perubahan manusia ke arah yang dikehendaki. Karenanya, mesti di orientasikan kepada perubahan manusia pula. Sehubungan dengan itu, para pendidik harus melepaskan diri dari tekanan tradisi dan masa lampau dan mengabdikan banyak energi kepada hari ini dan masa datang. Sekolah- sekolah hendaknya menjadi tempat di mana murid dapat tumbuh dan berubah sebagai pribadi-pribadi yang dicita-citakan. Jika menginginkan guru-guru yang imaginatif dan kreatif, yang progresif dan terbuka bagi pengalaman bar, mereka harus menyambut, menilai tinggi, dan menggalakkan perubahan. Eksperimentasi harus disokong dan bahkan kadang-kadang dilindungi terhadap kritik yang tidak beralasan. Perbedaan pandangan para guru harus dihargai dan dihormati, bukan sekedar dibiarkan. Perubahan yang wajar dan berhasil hanya akan terjadi dalam iklim di mana perubahan dinilai tinggi, perbedaan pandangan dihargai, dan kesalahan (sesuatu yang tidak dapat dihindarkan yang menyertai suatu ikhtiar) diterima sebagai bagian yang wajar dari harga pertumbuhan.
Kemudian Beliau juga menulis bahwa supervisi sebagai program pelayanan untuk memajukan pengajaran. Supervisi harus disusun dalam suatu program yang yang merupakan kesatuan yang direncanakan dengan teliti dan ditujukan kepada perbaikan situasi belajar-mengajar. Hanya dengan begitu maka maksud-maksud, pelaksanaan- pelaksanaan, dan koordinasi bisa terjamin.
Pusat dan titik pangfkal usaha supervisi adalah guru didalam kelas dengan kelompok murid-muridnya, oleh sebab guru memegang peranan inti dalam setiap program pengajaran dan dalam setiap usaha perbaikan pengajaran. Karena itu setiap program supervisi hendaknya disusun di sekililing pekerjaan, pikiran dan sikap guru. Program supervisi, pelayanan pendidikan khusus dan fasilitas adalah kenyataan untuk dimanfaatkan oleh guru-guru. Kemajuan dalam proses belajar murid tak akan dapat dicapai dengan memusatkan perhatian supervisikepada metoda dan teknik mengajar melulu. Mengajar adalah hasil keseluruhan pengalaman yang diperoleh guru[ Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, Bandung : Angkasa,1986. hlm235-242]. Maka untuk memajukan pengajaran supervisi harus sanggup :
Memajukan kepemimpinan mengembangkan program pengajaran sekolah dan memperkaya lingkungan sekolah;
Memajukan kondisi yang memungkinkan orang-orang bermufakat tentang tujuan dan cara-cara pelaksaannya, serta memperoleh sumber-sumber yang menggalakkan pertumbuhanindividual maupun kelompok dalam pandangan dan kesanggupan; dan
Memajukan iklim dan suasana yang membuat orang-orang merasa diterima dan dihargai sebagai pribadi dan anggota organisasi yang sama penting.
Maka untuk mempersatukan semua usaha itu menjadi seimbang dan terkoordinasi dengan baik harus tersedia suatu program kegiatan supervisi yang dibangun untuk menghadapi diperlukan tujuh macam usaha sebagai berikut :
Kemudian supervisi sebagai keterampulan dalam hubungan manusia. Tugas Supervisi yang pokok adalah membantu para guru memperoleh arah diri dan belajar memecahkan sendiri masalah-masalah yang mereka hadapi. Pengetahuan teknis tentang pekerjaan bukanlah satu-satunya faktor bagi efisiensi dan produktifitas seorang pekerja. Ia tentu sudah mengetahui bagaiman suatu pekerjaan harus dilakukan, akan tetapi sikap terhadap pekerjaannya mungkin jauh lebih penting dari kecakapannya. Sikap ini hasil dari hubungan manusia secara timbal-balik antara seorang pekerja dengan atasannya dan teman-teman sekerjanya.untuk itu diperlukanlebih dari teknik organisasi yang sempurna dan lingkungan kerja yang lengkap, juga faktor manusia yang termasuk di dalamnya. Hanya bila manusia-manusia itu dapat bekerjasama secara harmonis dan disertai keinginan yang kuat,maka prestasi akan meningkat, kuantitatif dan kualitatif. Sebaliknya, kalau dalam organisasi manusia-manusia itu terdapat ketidak sesuaian, sistem organisasi manapun tidak akan berhasil untuk memajukan prestasi kerja.
Dan supervisi sebagai kepemimpinan kooperatif. Tanggungjawab supervisi tidak seluruhnya ada di tangan seorang pejabat khusus secara menerus, melainkan bergerak melalui kerjasama yang mengkoordinasikan usaha-usaha dari banyak orang yang sama-sama mempunyai kewajiban dan kepentingan dalam membimbing pertumbuhan anak didik ke arah kematangan yang bertanggungjawab dan mempunyai arah diri. Kegiatan kerjasama itu akan membawa pengaruh terhadap perbaikan hidup masyarakat lingkungan sekolah. Pusat perhatian dari semua yang berkepentingan dam bimbingan pertumbuhan dan perkembangan murid itu, hendaknya terciptanya kondisi diman murid belajar dengan efektif di dalam maupun di luar sekolah. Karena itu, tugas supervisi juga membantu guru untuk memajukan proses belajar-mengajar.
ANALISIS
Ada bermacam-macam tanggapan tentang fungsi supervisi pendidikan dari beberapa pakar. Namun, ada suatu general agreement bahwa peranan utama dari supervisi adalah untuk memperbaiki pengajaran atau untuk memelihara program pengajaran atau belajar –mengajar yang sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan. Usah perbaikan merupakan proses yang kontinu sesuai dengan perubahan masyarakat. Masyarakat selalu mengalami perubahan, perubahan masyarakat ini membawa konsekuensi dalam bidang pendidikan dan pengajaran, suatu penemuan baru mengakibatkan timbulnya dimensi-dimensi dan perpektif baru dalam bidang pendidikan.
Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan tentunya mengalami hambatan-hambatan sebagaimana keterangan di atas dan yang paling besar menghambat administrasi pendidikan berasal dari pihak kepala sekolah, karena sebagai pengerak, panutan sekaligus pimpinan sekolah. Jika hambatan-hambatan itu tidak segera ditangani, maka administrasi pendidikan pun akan terus terhambat hingga tidak tercapainya tujuan yang ditentukan. Maka dari itu pengawasan (supervisi) sangat diperlukan untuk mempertahan tradisi yang baik dan patut dipertahankan dan menganti tradisi lama yang sudah tidak sesuai dengan perubahan masyarakat dan zaman. Dari sini kita ketahui bahwa supervisi menjalankan aktivitas untuk mengetahui situasi administrasi pendidikan sebagai kegiatan pendidikan di sekolah dalam segala bidang, menentukan syarat-syarat yang diperlukan untuk menciptakan situasi pendidikan di sekolah, menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk menghilangkan hambatan-hambatan. Oleh karena itu, Fungsi-fungsi supervisi itu harus ada dan dijalankan semaksimal mungkin untuk meningkatkan pembelajaran, untuk menciptakan lulusan yang baik dalam kuantitas dan kualitas, serta membantu para guru agar dapat bekerja secara profesional. Dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi dapat memperkecil hambatan-hambatan dalam administrasi pendidikan.
Dari Fungsi supervisi diharapkan Meningkatkan Mutu Pembelajaran, Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan kepada siswa. Dapat Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran Lebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi. Dapat Membina dan Memimpin dalam pembelajaran.
KESIMPULAN dan PENUTUP
Supervisi dapat diartikan sebagai pekerjaan inspeksi, mengawasi dalam pengertian mencari kesalahan dan menemukan kesalahan dengan tujuan untuk diperbaiki. Sedangkan dalam Dictionary of Education Good Carter memberi pengertian bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memipin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran.
Sedangkan Briggs mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru. Dengan kata lain seperti yang diungkapkan Kimball Wiles bahwa fungsi dasar supervisi ialah memperbaiki situasi belajar- mengajar dalam artian yang luas. Ada analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh Swearingen dalam bukunya Supervision of Instruction – Foundation and Dimension (1961). Ia mengemukakakn 8 fungsi supervisi:
Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.
Memperluas pengalaman guru-guru.
Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
Menganalisis situasi belajar-mengajar.
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf.
Memberi wawasan yang lebih luas dan terinteragsi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Masih banyak sekali kesalahan dan kekurangan karena keterbatasan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sahertian, Piet, konsep dasar dan teknik supervisi pendidikan, 2008, Jakarta : Rineka cipta.
Subari, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar Mengajar, 1994 (Jakarta : Bumi Aksara,) hlm 1
Daryanto, M, Administrasi Pendidikan, 2005, Jakarta : Rineke Cipta.
Piet A. Sahertian, Supervisi Pendidikan, 2000 (Jakarta : Rineka Cipta), Cet. Ke-1.
http://www.dhanay.co.cc/2009/10/tugas-da1986n-fungsi-supervisi-pendidikan.html, 12/03/2010 14.00
Sutisna, Oteng, Administrasi Pendidikan, 1986, Bandung : Angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar