Selasa, 25 Januari 2011

tokoh filsafat

(makalah pendidikan)
Thales ( 625 – 545 SM )
Thales dijuluki sebagai filsuf Yunani pertama. Dia adalah satu dari “ Tujuh Orang Bijak” di zamannya. Thales adalah filsuf dan ilmuan praktis. Riwayat hidup Thales tidak banyak diketahui. Keterangan tentang thales justru banyak dari Aristoteles dan Diogenes Leartius. Itulah sebabnya tahun kelahiran dan kematian Thales tidak ada kesepakatan. Yang ada hanya perkiraan. Ada yang mengatakan ia lahir tahun 640 dan meninggal 550 SM, ada yang mengatakan ia lahir tahun 625 dan meninggal tahun 545 SM.
Thales mengembangkan filsafat alam kosmologis yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar, dan struktur komposisi alam semesta[ Asmoro akhmadi, Filsafat Umum, Jakarta : Raja Grapindo Persada, 2009. hlm 33]. Sebagai filsuf Thales dari miletus berusaha menjawab pertanyaan : apa asal usul segala sesuatu? Sebagai ilmuan, dia juga mewariskan ajaran tentang sejumlah gejala alam . Menurut pendapatnya semua yang berasal dari air sebagai materi dasar kosmis.Thales konon meramalkan gerhana matahari yang tercatat oleh Heradotus dan terjadi pada akhir perang antara bangsa Lydia dan Medes. Menurut Thales bahan dasar dari segal sesuatu adalah air itu merupakan kesimpulan setelah mengamati dominasi peran air di alam dan kehidupan manusia. Seperti kata aris toteles, Thales dari hari ke hari mengamati bahwa kabut memberi kehidupan bagi segala sesuatu. Bahkan panas itu sendiri berasal dari kelembaban. Thales juga mengamati bahwa segala macam benih mempunyai kodrat kelembabab, dan air merupakan asal dari hakekat benda-benda yang lembab. Thales mungkin dipengaruhi juga oleh theologi-theologi kuno, diman air merupakan obyek komando dikalangan dewa-dewi. Fenomena penguapan juga bisa mengungkapkan jalan pikiran Thales. Pada penguapan air menjadi uap atau udara, sedangkan pada gejala pembekuan disaksikan bahwa jika proses itu terus berlangsung, maka air akan menjadi bumi. Hal penting yang harus diingat tentang tokoh ini adalah fakta bahwa dia mengajukan pertanyaan apa hakekat terakhir dari dunia? Dan bukan pada jawaban yang diberikannya. Thales juga mengajarkan bahwa segala benda penuh dengan dewa-dewi. Menurut dia, magnit mempunyai jiwa karena magnit dapat mengerakkan besa. Tapi, pernyataannya ini sulit untuk ditafsirkan dengan pasti. Apakah itu berarti bahwa Thales mengakui adanya suatu jiwa dunia dan bahwa jiwa dunia itu adalah Allah atau Demiurgos_nya Plato, masih jadi bahan perdebatan. Tetapi, yang penting dari ajaran Thales adalah bahwa ia melihat bahwa benda-benda mempunyai banyak bentuk yang memiliki unsur dasar dan primer yang satu. Elemen primer itu adalah air. Jadi, Thaleslah orang pertama yang mengerti apa itu kesatuan dalam perbedaan (unitas dalam pluralitas) dan sebab itu dia pantas menyandang julukan filsuf pertama.
Anaximenes (588 – 524 SM)
Tahun kelahiran dan kematiannya tidak diketahui dengan tepat. Ada yang mengatakan dia lahir tahun 588 dan meninggal tahun 524 SM. Ada pula yang menyebut tahun 538 sampai 480 Sm. Menurut Theophrastus anaximenes menulis dengan dialek Ionis yang kental. Menurut anaximenes prinsip dasar segala sesuatu adalah udara, kesimpulan ini mungkin sekali didasarkan pada fakta bahwa manusi hanya bisa hidup kalau bernafas. Jadi udara adalah prinsip kehidupan. “Sebagaimana halnya jiwa kita, yakni udara, mempersatukan kita, demikian juga nafas dan udara merangkul seluruh dunia” kata anaximenes. Jadi, udara adalah prinsip dasar (Urstoff) dari dunia. Udara tidak dapat dibagi, tapi dapat kelihatan dalam proses kondensasi dan perenggangan. Ketika udara menjadi renggang (rarefaction), ia menjadi lebbih panas dan cenderung terbakar menjadi api. Sebaliknya, kalau terjadi kondensasi is menjadi lebih dingin dan menjadi keras. Maka udara berada diantara cincin nyata dan kedinginan dengan massa kelembaban di dalamnya.

yang patut dicatat dari teorinya itu adalah usahanya untuk menemukan semua kualitas pada kuantitas. Anaximenes juga mengatakan bahwa kalau kita bernafas dengan mulut terbuka, udara panas. Sebaliknya, jika kita bermnafas dengan mulut tertutup, udara dingin. Menurut eksperimen modern apa yang dikatakannya memang benar dan dapat dibuktikan. Seperti Thales ia mengajarkan bahwa bimu ini berbentuk datar. Bumi, kata Anaximenes melayang di udara seperti selembar daun. Pelangi, kata Anaximenes, berasal dari sinar matahari yang jatuh pada awan yang tebal sehingga tidak dapat menembusnya. Pada tahun 494 Miletus dihancurkan oleh bangsa Persia, dan dengan demikian tamatlah pula riwayat sekolah Milesus ini. Doktrin Milesian sendiri secara keseluruhan dikenal sebagai filsafat Anaximenes. Mungkin karena dia adalah filsuf terakhir Ionis. Merka mengajarkan tentang keabadian materi. Tapi, harap dicatat pula bahwa idea tentang awal absolut dari dunia material ini belum terlintas di kepala mereka. Bagi mereka, dunia ini adalah satu-satunya dunia. Merka adalah materialis abstrak dalam ariti bahwa mereka mencoba menjelaskan asal-usul sesuatu dari sejumlah unsur material. Mereka bukan materialis dalam pengertian bahwa secara sengaja menolak perbedaan antara materi dan roh. Karena mereka belum membedakannya, maka menyangkalnya pun tidak mungkin.
Heracleitos (540 – 475 SM)
Heracleitos adalah bangsawan di Efesus dan menurut Diogenes sekitar masa olimpiade ke 69. ia seorang berperangai melankolik, suka menyendiri, soliter. Ia memandang rendah orang-orang kebanyakan. Bahkan, orang-orang ternama masa sebelumnya, seperti Homerus, Archilocus, Hesiod, Phythagoras, Xenophanes, dan Hecataeus tidak dihargainya. Pemikiran filsafatnya terkenal dengan filsafat menjadi. Ia mengemukakan bahwa segala sesuatunya (yang ada itu) sedang menjadi dan selalu berubah. Ucapannya yang terkenal : panta rhei kai uden menci, yang artinya segala sesuatu mengalir (all things are in a state of flux)bagaikan arus sungai dan tidak satu orang pun dapat masuk ke sungai yang sama dua kali. Alasannya karena air sungai yang pertama telah mengalir, berganti dengan air yang berada di belakangnya[ Asmoro akhmadi, hlm 38]. Tetapi, kata Coppleston ucapan ini tidak mewakili inti pemikiran filosofisnya, meski memang mewakili suatu aspek penting dari ajarannya. Aristoteles berkomentar bahwa doktrin utama Hiracleitos adalah “ segala sesuatu ada dalam gerakan, tidak ada suatu yang tetap ( all things are in motion, nothing steadforthy is). Jadi Heracleitos seakan-akan mengulangi apa yang dikatakan Pirandello di zaman dulu, bahkan tak ada suatu yang stabil, tak ada suatu yang tetap. Dengan kata lain ia mengajarkan the unreality of reality. Heracleitos mengajarkan konsep unity in diversity, difference in unity (kesatuan dalam keragaman, perbedaan dalam kesatuan). Dengan kata lain: dia mengajarkan tentang kesatuan dari satu ( unity of the one ). Ajaran ini pada prinsipnya berbeda dengan yang diajarkan oleh Anaximander.
Anaximander mengatakan bahwa hal-hal yang beroposisi saling membentur. Makanya timbul ketidakadilan. Perang antar hal-hal yang berlawanan sebagai suatu yang seharusnya tak boleh ada, suatu yang menodai kesucian Yang Satu. Sebaliknya bagi Heracleitos konflik dari hal-hal yang beroposisi justru sangat esensial bagi Yang Satu. Ajarannya, bahwa realitas adalah Yang Satu ( The One), terungkap dalam kata-katanya sendiri” bahwa konflik adalah esensial dari eksistensi Yang Satu, ia mengatakan : “ realitas itu satu, tapi pada saat yang sama banyak. Itu bukan suatu yang aksidentil, tapi esensial. Apa itu One-in-Many? Menurut Heracleitos (dan juga Stoisisme di kemudian hari). Hakikat segala sesuatu adalah api. Heracleitos bukan sekedar ingin tampil beda dari filsuf-filsuf Ionis lain (Thales mengatakan bahwa air merupakan inti segala-galanya, sedangkan Anaximenes menyebutkan udara sebagai Urstoff dari segalanya. Heracleitos memilih api karena sesuai dengan inti pemikiran filosofisnya. Menurut pengalamannya, api hidup dengan cara memakan, mengkonsumsi dan mengalihkan berbagai benda kedalam dirinya sendiri. Ketika api menyala oleh bermacam-macam benda, ia mengubah benda-benda itu menjadi api. Tanpa adanya benda-benda itu api pasti mati, tidak lagi eksis. Eksistensi api tergantung pada strife dan ketegangan (tension). Simbolisme ini tidak terdapat pada air dan udara. Kata Heracleitos api yang tak kunjung padam, dengan ukuran tertentu kalau menyala dan ukuran tertentu kalau padam. Api mengambil dari benda-benda lalu mengubahnya menjadi dirinya sendiri dengan nyala, dan memberi sebanyak yang diterimanya dari benda-benda. Itulah sebabnya, kata Heracleitos segala sesuatu ditukar dengan api, dan api ditukar dengan semua benda, sama seperti barang-barang ditukar dengan emas dan emas ditukar dengan barang-barang. Jadi, sementara substansi setiap benda materi salalu berubah, kuantitas agregat dari benda yang sama tetap sama.
Pythagoras (580 – 500 SM)
Pythagoras tidak banyak diketahui. Yang pasti adalah pythagoras mendirikan sebuah tarekat keagamaan di Kroton, Italia Selatan, pada paruh kedua abad 6 Sm. Pythagoras sendiri dilahirkan di Samos, masih daerah Ionia. Lamblichus, salah satu sumber untuk mengetahui Pythagoras, menyebut Pythagoras antara lain sebagai “Pemimpin dan bapak Filsafat Ilahi” Allah, Setan” (yakni makhluk sperhuman), atau manusia Ilahi.” Tapi kisah kehidupan Pythagoras sering dinilai sebagai roman dan bukan catatan sejarah. Pada masyarakat Yunani, sekolah atau sekte bukan barang baru. Tapi sekte Pythagoreanisme memiliki ciri khas yakni warna asketis dan religiusnya. Pythagoreanisme merupakan gerakan kebangkitan agama menjelang keruntuhan peradapan Ionia. Gerakan keagamaan yang didirikan Pythagoras ioni dipadukan dengan kuatnya komitmen kelompok itu kepada ilmu pengetahuan. Justru karena ituylah Pythagoreanisme dikelompokkan ke dalam sejarah filsafat. Pythagoras mengajarkan bahwa jiwa itu kekal, dan dapat berpindah-pindah. Sesudah kematian, jiwa berpindah ke hewan, dan begitu seterusnya. Pemurnian jiwa dapat dilakukan dengan mempraktikkan kesunyian, mendengarkan musik dan mempelajari matematika. Mematuhi larangan-larangan (seperti jangan makan kacang atau daging) juga membantu penyucian jiwa. Ajaran tentang bilangan merupakan ajaran Pythagoras yang penting. Tapi di pihak lain filsafat methematico-metafisik ini sangat sulit dipahami. Yang pasti. Pythagoras dan para pengikutnya sangat terobsesi dengan matematika. Sampai-sampai dikatakan bahwa Tuhan itu seorang ahli matematika.
Pemikiran Pythagoras substansi dari semua benda adalah bilangan, dan segala gejala alam merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan matematis[ Asmoro akhmadi, hlm 35]. Menurutnya, prinsip dari segala-galanya adalah matematika. Semua benda dapat dihitung dengan angka, dan kita dapat mengekspresikan banyak hal dengan angka-angka. Mereka terpesona oleh kenyataan bahwa interval-interval musik antara dua not pada lyra dapat dinyatakan secara numerik. Seperti halnya harmoni musik bergantung pada angka, maka harmoni jagad raya juga bergantung pada angka. Bahkan menurut Pythagoras, benda-benda adalah angka-angka (things are numbers). Menurut pythagoreanisme pusat jagad raya adalah api (hestia). Di sekeliling apai itu beredar kontra bumi (antikhton), bimi, bulan, matahari, kelima planet (merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus) dan akhirnya langit dengan bintang-bintang tetap. Pythagoreanisme berpandangan bahwa seluruh langit merupakan suatu tangga nada musik serta bilangan. Ketika mengelilingi api sentral, tiap benda langit mengeluarkan bunyi yang sesuai dengan satu tangga nada. Telinga kit sudah terbiasa dengan musik itu, sehingga kita tidak mendengarnya lagi. Dikisahkan bahwa Pythagoras sendiri telah mendengar musik jagad raya itu. Perlu dicatat di sini bahwa pandangan ini kemudian dimodifikasi oleh pemikir-pemikir Yunani sesudahnya, yang menyamakan api sentral itu dengan matahari, sehingga menghasilkan pandangan heliosentris. Copernikus sendiri mengakui bahwa ia juga mengenal pandangan Pythagoreanisme.
Leocippus
Leocippus adalam pendiri aliran atomisme. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Leucippus adalah tokoh fiktif, tapi akhirnya diterima sebagai tokoh historis berdasarkan tulisan Aristoteles dan Theophrastus. Menurut theophrastus, Leocippus adalah anggota sekolah Parmedes, sedangkan menurut Diogenes, Leocippus adalah murid Zeno. Atomisme merupakan perkembangan lebih lanjut dari filsafat Epedocles Aliran ini mengajarkan bahwa ada jumlah tak terbatas dari unit-unit individual yang dinamakan atom. Atom-atom itu tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena terlalu kecil. Atom-atom berbeda dalam ukuran dan bentuk, tapi tak punya kualitas tertent, kecuali solid dan tidak dapat ditembus. Atom-atom itu bergerak dalam ruang kosong. Ruang kosong bukan bersifat material, tapi sama riilnya seperti tubuh. Pada suatu saat dalam sejarah terjadi tabrakan antara atom. Atom-atom yang bentuknya tidak menentu terhimpun dalam satu kelompok dan membentuk kelompok-kelompok atom. Inilah awal proses pembentukan dunia.sedangkan atom-atom yang bentuknya sama terkumpul dan dengan demikian terbentuk lah empat unsur, yakni api, udara, tanah, dan air. Jadi, dunia yang tak terbatas jumlahnya muncul dari tabrakan atom-atom yang tak terbatas jumlahnya dalam ruangan kosong. Leocippus hany mengajarkan bahwa pada awal mula ada atom-atom yang bergerak dalam ruangan kosong. Dari permulaan seperti itulah muncul dunia yang kita alami. Dan menurut Leocippus dunia ini bagaikan tambourin yang melayang di udara.
Democritos (460-370 SM)
Democritos merupakan murid dari Leocippus. Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake di Yunani Utara.[ Asmoro akhmadi, hlm 45] Ia adalah pemimpin sebuah sekolah di Abdera. Dia masih hidup ketika Plato mendirikan akademi. Laporan-laporan tentang perjalanannya ke Mesir dan Yunani tak dapat dipastiklan kebenarannya. Dia rajin menulis, tapi sayang, hanya sedikit tulisannya tersimpan. Dibawah ini dikemukakan secara garis besar ajaran Democritos tentang teori pengetahuan, tindakan dan evolusi kebudayaan. Menurut democritos benda-benda memancarkan gambar-gambar dalam bentuk atom-atom. Atom-atom itu masuk ke jiwa lewat indera. Jiwa sendiri terdiri dari atom-atom. Atom-atom yang bergerak melewati udara mengalami distorsi. Ini bisa menjelaskan mengapa benda-benda yang sangat jauh tidak dapat dilihat. Perbedaan warna kata democritos disebabkan oleh perbedaan halus-kasarnya gambar-gambar/atom itu. Demikian pula fenomena pendenganran, rasa, bau dan sentuhan dapat dijelaskan seperti ini. Ketika terdengar bunyi, atom-atom mengalir dari sumber bunyi sehingga menyebabkan gerakan-gerakan di udara antara tubuh dan telinga. Tentang tingkah laku/ tindakan menurut Democritos tindaka bertujuan untuk memperoleh kebahagiaan. Democritos sendiri menulis suatu risalah tentang kebahagiaan yang digunakan oleh Seneca dan Plutarchos. Kesenangan dan rasa sakait (pain) menentukan kebahagiaan. Kebahagiaan tidak ditemukan pada emas, tapi dalam jiwa. Tetapi, seperti pengetahuan indera adalah palsu, kesenangan inderapun palsu. Manusia harus dibimbing oleh prinsip simetri dan harmoni. Dengan demikian manusia memperoleh ketenangan badab (kesehatan dan ketenagna jiwa (kegembiraan ). Ketentraman ini hanya ditemukan pada barang-barang rohani. Mengenai kebudayaan democritos mengajarkan bahwa peradaban muncul dari kebutuhan dan usaha untuk memperoleh suatu yang menguntungkan dan berguna. Manusia menciptakan seni dengan meniru alam, belajar memintal dari laba-laba, membangun rumah meniru burung layang-layang, dsb.
Empedocles
Empedocles berasal dari Akragas atau Agrigentum, di pulau Sisilia. Kelahirannya tidak diketahui pasti. Hanya, ada petunjuk bahwa ia mengunjungi kota Thurii setelah kota itu didirikan tahun 443-44 SM. Dia berkecimpung dalam politik di Akragas dan menjadi pemimpin partai demokrasi disana. Tentang kematiannya ada berbagai versi cerita. Diceritakan bahwa ia naik ke surga, dengan melompat ke bawah gunung Etna. Versi ini bertolak dari anggapan bahwa Empedocles adalah dewa. Tapi, konon dia meninggalkan salah satu sandalnya di tepi gunug api. Seperti Parmenides, Empedocles mengemukakan filosofinya lewat puisi-puisinya. Pemikiran filosofisnya pada dasarnya hanya menggabungkan pemikiran para pendahulunya. Empedocles sependapat dengan Parmenides, bahwa alam semesta di di dalamnya tidak ada hal yang dilahirkan secara baru, dan tidak ada hal yang hilang[ Asmoro akhmadi, hlm 42]. Menurut Empedoles unsur dasar dari segala-galanya adalah empat enasir (rizomata) yakni tanah, udara, api dan air. Keempat macam benda itu tidak dapat saling dipertukarkan. Campuran keempat anasir itu menghasilkan benda-benda konkrit di sekitar kita. Jadi, benda-benda dibentuk dari pencampuran unsur-unsur itu, dan lenyap kalau terjadi pemisahan unsur-unsur tersebut. Tapi unsur-unsur tersebut tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Penggabungan dan pemisahan unsur-unsur itu terjadi karena kekuatan cinta dan kebencian atau harmoni dan kekacauan. Tapi kekuatan-kekuatan itu bersifat fisik dan material. Cinta atau harmoni menggabungkan unsur-unsur itu, sedangkan kebencian memisahkan unsur-unsur itu.
Socrates
Tidak diketahui dengan pasti kapan socrates lahir. Ia sendiri tidak meningalkan tlisan, sedangkan keterangan tentang dirinya didapat dari para muridnya. Orang yang paling banyak menulis Socrates adalah Plato yang berupa dialog-dialog[ Asmoro akhmadi, hlm 49]. banyak hal tentang Socrates diketahui justru dari murid-muridnya. Menurut Plato, ketika dijatuhi hukuman mati, yakni tahun 399 SM usia socrates sekitar 70 tahun. Berdasarkan itu diduga Socrates lahir sekitar tahun 470 SM. Socrates mengajarkan tentang definisi atau hal-hal yang umum (universals) yang bersifat tetap. Dalam hal ini ia berbeda dengan kaum sofis yang berpandangan revatifistik. Menurut Socrates konsep universal tetap sama. Hanya hal-hal partikular dapat beragam, tapi definisi tetap sama. Socrates mengajarkan tentang argumen-argumen induktif yang dikembangkan Socrates bukan diperoleh melalui logika, melainkan dengan wawancara atau dialektik. Untuk membuat definisi sesuatu Socrates bertanya pada orang0orang lain, sementara dia sendiri memperlihatkan ketaktahuan. Dialektik Socrates dimulai dengan definisi-definisi yang kurang lengkap sampai akhirnya mencapai definisi yang lebih lengkap. Tujuan dialektik adalah memperoleh kebenaran dan definisi universal. Proses dimana argumen bergerak dari yang bersifat partikular kepada yang universal, atau dari yang kurang sempurna kepada yang lebih sempurna. Inilah yang dimaksudkan dengan proses induksi.
Tujuan dialektik bukan untuk mempermalukan orang, tapi memperoleh kebenaran. Kebenaran itu bukan sekedar spekulasi murni dalam kaitan dengan kehidupanyang baik ( good life). Menurut Socrates agar bertindak denganbenar, orang harus tahhu apakah kehidupan yang baik itu. Socrates percaya akan jiwa-jiwa, menurut dia jiwa hanya dapat dipelihara dengan semestinya lewat pengetahuan, yakni kebijaksanaan yang benar. Pengetahuan yang jelasa akan kebenaran sangat penting bagi kehidupan yang benar. Metode yang digunakan ini dinamakan mayetika. Socrates menaruh perhatian besar pada etika. Dia menganggap missi yang ditetapkan dewa kepadanya adalah menyadarkan orang-orang agar memelihara harta peling agung yakni jiwa lewat memperoleh kebijaksanaandan kebajikan. Kehidupan politik pun tk dapat dilepaskan dari etika. Dia sanagt concern dengan kehidupan politik dalam aspek etisnya. Menurut Socrates pengetahuan adalah sarana kepada tindakan etis. Etika Socrates memiliki ciri pengetahhuan dan kebijakan. Menurut dia, pengetahuan dan kebijakan adalah satu, dalam arti bahwa seorang bijaksana yakni orang yang tahu apa yang baik, juga akan melakukan apa yang benar. Dengan kata lain, orang pasti tidak memilih melakukan yang buruk. Penekanan pada aspek pengetahuan ini menyebabkan munculnya ciri yang dinamakan intelektualisme etis pada etika Socrates.
Menurut Socrates suatu tindakan itu benar jika betul-betul bermanfaat bagi manusia. Dalam arti, jika tindakan itu benar-benar mendatangkan kebahagiaan sejati. Socrates mengajarkan bahwa hanya ada satu kebijakan, yakni pengetahuan akan apa yang betul-betul baik bagi manusia, apa yang betul-betul dapat menghasilkan kesrhatan dan harmoni jiwa. Socrates juga mengatakan bahwa kebajikan dapat diajarkan. Di sini masih jelas ciri intelektualisme etis itu, kalau dokter adalah orang yang mempelajari obat-obatan, maka orang adil adalah orang yang telah belajar apa itu adil. Dalam ajaran tentang agama Socrates mengakui adanya allah-allah. Pengetahuan akan allah0allah tidak terbatas. Terkadang terlihat bahwa Socrates memang percaya akan adanya Allah yang tunggal. Tapi nempaknya Socarates tidak memberi perhatian besar untuk masalah monoteisme dan polyteisme, menurut Socrates sebagaimana tubuh manusia berasal dari bahan-bahan yang dikumpulkan dari dunia materi, akal budinya juga merupakan bagian dari akal budi universal.
Plato (427 – 347 SM)
Plato adalah salah satu filsuf terbsesar didunia. Lahir di Athena dari keluarga terpandang. Ayahnya Ariston, ibunya Perictione. Menurut sejumlah sumber, nama aslinya adalah Aristocles. Nama Plato baru diberikan sesudahnya karena ia memiliki fisik yang kokoh kuat. Di punya dua saudara,yakni Adeimantus dan Glaucon dan seorang saudari yang bernama Potone. Setelah kematian Ariston Perictione kawin dengan Pyrilampe. Perkawinan itu menghasilkan Antiphon. Jadi Plato dibesarkan oleh ayah tirinya yang juga sobat Perisles. Plato menjadi murid Socrates ketika ia berusia 20 tahun. Tapi perkenalan dengan Socrates pasti sudah lebih awal. Semula ia berniat masuk politik, tapi ambisi itu batal karena pengalaman yang kurang enak dengan dunia politik masa itu. Apalagi setelah Socrates diadili dan meninggal, Plato membuang jauh-jauh niat untuk masuk politik. Plato hadir ketika Socrates diadili, tapi tidak sempat menyaksikan langsung tragedi yang mengakhiri hidup gurunya itu sebab sedang sakit. Pemikiran Plato ada pada zaman pemikiran yang bercorak antroposentrisme. Dilatarbelakangi oleh pandangan Sokrates gurunya, dan sekaligus ia menyempurnakan pandangan-pandangan Sokrates, Plato melontarkan pemikiran tentang adanya dua dunia[ F.X. Mudji Sutisno,dkk, Para Filsuf Penentu Gerak Zaman, Yogyakarta : Kanisius, 1992. hlm 9]. yaitu dunia idea dan dunia materi. Dunia idea bersifat tunggal, permanen/tidak berubah, kekal. Dunia jasmani bersifat jamak, berubah-ubah, tidak kekal. Dunia idea adalah dunia obyektif, yang berdiri sendiri, yang sempurna. Dalam dunia idea tidak ada bayak hal yang bagus, tapi hanya ada satu idea yang jauh di sana. Menurut Plato ada banyak idea, sebab itu ada hirarki idea. Yang berada paling di puncak adalah idea kebaikan. Idea-idea hadir dalam benda-benda konkrit, sebaliknya dunia konkrit berpartisipasi dalam ideanya. Jadi, idea berfungsi sebagai model atau contoh bagi dunia jasmani. Dengan demikian Plato sebetlnya melangkah lebih jauh dibanding Socrates. Socrates berusaha samapai hakekat atau esensi sesuatu. Misalnya, esensi keindahan, caranya : mengumpulkan sebanyak mungkin fakta tentang keindahan. Dari semua itu dia kemudian berusaha mencari definisi. Dalam definisi inilah ia mendapat esensi. Plato mengatakan bahwa esensi itu memiliki relaitasnya sendiri. Jadi, ada idea keindahan. Dengan cara itu Plato mempertemukan ajaran Heraleitos dan Parmenides yang saling bertolak belakang. Heracleitos mengatakan bahwa segala sesuatu selalu berubah, sedangkan Parmenides mengatakan segala sesuatu tetap, tidak berubah.
Aristoteles (384-322 SM)
Murid Plato yang paling berpengaruh adalah aristoteles ia berasal dari di Stageria, Macedonia (kini Yunani Utara)[ F.X. Mudji Sutisno,dkk. Hlm 19]. Ayahnya seorang dokter pribadi Raja Macedonia. Ketika berusia 18 tahun ia belajara filsafat pada Plato di Athena. Setelah Plato meninggal, ia mendirikan sekolah Assos. Dia kemudian kembali ke Macedonia dan menjadi pendidik pangeran Alexander Agung. Ketika Alexander meninggal pada tahun 323, timbullah huru-hara. Aristoteles dituduh sebagai penghianat. Dia lari ke Khalkes, dan meninggal dunia disitu pada tahun 322. karya Aristoteles banyak sekali, tapi sulit menyusunnya secara sistematis. Ada yang membagi karya-karya itu menjadi delapan bagian, yakni tentang logika, filsafat alam. Psikologi, biologi, etika, politik, dan ekonomi. Logika : tradisional yang kita kenal sekarang, diajarkan oleh Aristoteles. Dia mengajarkan tentang proses pengambilan kesimpulan yang dinamakan silogisme, yang terdiri dari pertanyaan dalam bagian mayor (dalil umum), minor (dalil khusus), dan kesimpulan.
Aristoteles menyebut jiwa dengan psykhe. Menurut Aristoteles, bukan hanya manusia punya jiwa, tapi semuanya yang hidup punya jiwa. Menurut Aristoteles, jiwa dan tubuh adalah dua aspek yang menyangkut satu substansi. Kedua aspek ini mempunyai hubungan satu sama lain sebagai materi dan bentuk ini di kenal degan hylemorphisme. Badan adalah materi, jiwa adalah bentuknya. Materi berperanan sebagai potensi, jiwa sebagai aktus. Aristoteles menyebut jiwa sebagi aktus pertama dari suatu organis. Aktus pertama karena jiwa dalah aktus paling fundamental. Jiwa hucing adalah aktus pertama, sedangkan mengeong adalah aktus kedua, yang membuat kucing menjadi kucing adalah jiwanya. Aristoteles menolak dualisme Plato. Karena menurut dia jiwa dan tubuh adalah dua aspek yang berbeda dari substansi yang sama, yakni manusia. Pada manusia tidak ada dua substansi seperti pada ajaran Plato. Menurut Aristoteles, jiwa akan binasa pada saat kematian badan. Jiwa manusia, seperti tumbuhan dan hewan, tidak bersifat kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar